Makna atau Hikmah dari Ibadah Haji
Melakukan ibadah Haji adalah sebuah kewajiban bagi para umat muslim, sebuah kewajiban terhadap Allah Swt. Kewajiban dalam melaksanakan ibadah haji bagi umat islam yang sudah di ijinkan oleh Allah atau dapat dikatakan muslim yang mampu berhaji, mampu yang berarti memiliki niat, materi, spiritual, fisik yang sehat dan hal-hal yang diperlukan untuk menunaikan ibadah haji. Dan seorang muslim tidak boleh membeda-bedakan umat muslim yang lain, semua golongan, suku, dan status sosial berhak untuk menunaikan ibadah haji.
Umat islam yang diberikan kesempatan untuk menunaikan ibadah haji adalah orang-orang yang beruntung. Kesempatan tersebut tak boleh disia-siakan, sebab untuk mendapatkan kesempatan menunaikan ibadah haji itu sangatlah sulit. Kita harus menunggu bertahun-tahun baru dapat melaksanakan ibadah haji, menunggu antrian dari sekian juta umat islam yang ingin berangkat ke tanah suci.
Oleh sebab itu Haji tidak hanya sebuah ibadah yang terfokus dari ritualnya saja, melainkan ibadah yang memiliki banyak makna serta hakikat yang diperintahkan oleh Allah kepada manusia. Adapun makna ibadah haji adalah sebagai berikut :
A. Menggunakan pakaian ihram dan mengumandangkan Tabiyah
Hal tersebut merupakan cerminan komitmen kita untuk datang dan memenuhi panggilan Allah Swt untuk melaksanakan ibadah haji. Pakaian ihram yang sama untuk seluruh jamaah haji memiliki makna yang menunjukkan bahwa kita sebagai umat muslim adalah sama di mata Allah.
B. Melaksanakan Tawaf dan mengitari Ka’bah sebanyak 7 kali
Hal itu memiliki makna bahwa umat islam adalah umat yang dinamis dan jujur. Tawaf yang dilakukan tujuh kali hanya di pelataran Ka’bah saja dapat dicerminkan bahwa pekerjaan yang dilaksanakan oleh umat muslim hendaknya selalu dilakukan di jalan Allah dan hanya berlandaskan petunjuk Allah Swt.
C. Melaksanakan Tahalul atau mencukur rambut
Ritual haji ini mengandung makna yang sangat dalam. Mencukur rambut ialah bukti syukur kita serta kepatuhan kita terhadap perintah Allah Swt dengan mengorbankan sesuatu yang amat kita jaga atau hargai. Dalam hal ini, hal yang kita hargai atau jaga dapat juga dipresentasikan dengan mencukur rambut.
D. Melontarkan Jumrah
Saat melemparkan jumrah memiliki makna bahwa agar kita menjauhkan diri dari segala sifat yang buruk yang dimiliki oleh syetan. Segala sifat sombong, iri, dengki, dan takabur adalah sebagian dari sifat buruk di dalam diri syetan yang harus kita coba hilangkan dengan cara melontarkan jumrah.
Selain memahami makna atau hikmah dari ibadah haji, para calon jamaah juga harus menghindari atau meninggalkan hal-hal yang dilarang, khususnya pada saat melaksanakan ibadah haji. Pada saat berhaji, njangan engkau berbicara kotor, jangan bercumbu, dan njangan saling berbantahan sesama umat islam. Dan tidak kalah pentingnya, njangan pernah sekalipun menyombongkan diri karena telah melaksanakan ibadah haji.
Oleh sebab itu, sebelum menunaikan ibadah haji, para calon jamaah haji harus meningkatkan pemahamannya tentang islam dan tata cara ibadah haji. Lakukanlah persiapan dengan banyak membaca buku dan bertanya kepada jamaah yang sudah pernah melaksanakan ibadah haji, sebelumnya.
Ibadah haji juga merupakan ibadah yang dapat dilaksanakan apabila jamaah tersebut mampu, yang dimana ibadah tersebut wajib dilaksanakan sekali seumur hidup. Haji juga merupakan puncak dari perintah Allah, sebab dimensi ibadah yang dilakukan tak hanya terfokus pada haji semata melainkan juga hakikat dari seluruh ibadah yang diperintahkan oleh Allah Swt kepada manusia. Ibadah Haji juga tidak hanya tergantung pada pelaksanaan rukuk dan wajibnya semata melainkan juga harus dilengkapi dengan perbaikan akhlak yang semakin menuju kemuliaan.